WAWAN WANISAR

 
TUKANG, BECAK. Aktor Wawan Wanisar, (saat itu) 35 tahun, sebelum berperan sebagai tukang becak Hanafi dalam sinetron TVRI, Sayekti dan Hanafi, ia observasi dulu selama 10 hari. “Saya betul-betul jadi tukang becak,” jelas pendukung film Matahari-Matahari ini. Selama menjadi tukang becak, ia mendapat penghasilan 4.800 selama 10 hari itu.

Katanya, uang sebesar itu cukup untuk makan selama 10 hari. “Di Yogya sekali makan hanya 125 rupiah.” Dengan harga itu, tentu lauk pauknya hanya terdiri dari tahu dan tempe bacem. “Saya ingin total mainnya.” Karena itu, celana dan baju pun ia beli dari tukang becak. Hasilnya, ia pun kemasukan mental tukang becak, baik candanya maupun tingkah lakunya. “Saya betul-betul berhasil memerankan tukang becak,” jelas aktor yang pernah tinggal 3 bulan di Amerika ini.

Walau di depan Kantor Pos Besar, ia tegelincir. Semua orang pada melihat. Ia pun dibawa ke rumah sakit PKU. Kabar mulai menyebar, sehingga para tukang becak pun berduyun-duyun ke rumah sakit PKU, Yogya itu. “Waktu ditanya statusku oleh dokter, kujawab tukang becak saja.” Akhirnya, dokter pun tahu, ketika berulang-ulang yang mem-‘bezoek’-nya adalah artis semacam Neno Warisman dan beberapa lainnya.

“Itu sebuah bukti saya berhasil menjadi tukang becak beneran.” Tapi, hasil semua itu juga dibayar mahal, karena sampai pertengahan Oktober 1988, kepalanya masih sakit.

Ditulis oleh: Bujang Praktiko

Dok. Monitor – No. 102/II/minggu ke-2 Oktober 1988/12-18 Oktober 1988, dengan sedikit perubahan

Komentar

Postingan Populer