SEPEDA TERPANJANG DAN TERKECIL DI DUNIA ADA DALAM LANGKA TAPI NYATA (TVRI - SELASA, 1 NOVEMBER 1988 Pkl: 20.40 WIB)

 


ULAH manusia memang susah dimengerti. Apalagi yang berhubungan dengan ulah yang dianggap tidak biasa, macam yang selalu ditampil di acara Langka Tapi Nyata (TVRI). Upaya mencari nama, sensasi, atau sekadar iseng, bisa menjadi jawabannya.

Kendati kebanyakan nyawa adalah taruhannya. Tapi, toh semua itu tak cuma mengandalkan keberanian atau kenekadan belaka. Justru keahlian, kecermatan, dan latihan keras dituntut. Jadi, biar kita menyebutnya ulah gila, ugal-ugalan dan semacamnya, namun sesungguhnya mereka memang bisa dikatakan Istimewa.

Untuk masuk dalam ‘Guinness Book of Records’ tak semuanya harus mengadu, menyambung nyawa. Paket yang 1 November 1988 ini, misalnya, tidak menmapilkan atraksi-atraksi yang mendebarkan. Randy Hilleary, (saat itu) 13 tahun, dari Ohio yang bisa masuk dalam buku itu tanpa melakukan kegiatan yang membahayakan jiwanya.

Semua berangkat dari keinginannya untuk membuat sepeda terpanjagn di kotanya. Dan dengan sepeda yang panjangnya 2,85 m cita-citanya memang terwujud. Tetapi, ia kemudian berpikir, mengapa tidak sekalian memecahkan rekor dunia? Untuk itu berarti ia harus menciptakan sepeda yang panjangnya hampir tiga kali panjang yang telah ia buat. Berkat ketekunannya, maka jadilah sepeda sepanjang 6,35 m, yang lalu resmi dinyatakan sebagai sepeda terpanjang di dunia.

Berapa lama Randy membuatnya? “Saya perlu waktu dua bulan untuk mendesain, dua minggu buat merakitnya, dan sebulan untuk belajar mengendarainya.” Berapa jauhkah ia bisa mengendarai sepeda istimewa itu? “Kira-kira 12 km. Tapi, sudah sering saya pakai untuk keliling kota. Jadi, kalau dihitung-hitung, ada ribuan km.”

Berapa jauhkah ia bias mengendarai sepeda istimewa itu? “Kira-kira 12 km. Tapi, sudah sering saya pakai untuk keliling kota. Jadi, kalau dihitung-hitung, ada ribuan km.” Itu sajian pertama. Selanjutnya, barangkali tak ada dalam pikrian kita bahwa dengan kotak korek api kalau kotak cerutu, nama kita bisa dicatat sebagai orang yang pernah menancapkan rekor dunia.

Lain halnya dengan Bruce Block. Laki-laki asal Michigan ini berhasil menyusun 79 kotak cerutu di atas dagunya tanpa ada yang jatuh. Michael Toro dari Florida ketika melihat itu hatinya tergerak. “Saya juga bisa,” ucapnya dalam hati. Maka, sajian kedua ini adalah lomba kedua pria itu dalam menyusun kotak cerutu sebanyak-banyak yang diletakkan di dagu. Syarat lain yang ditetapkan, siapa yang sanggup bertahan lebih lama, dialah pemenangnya.

Lalu, bagaimana jalannya pertandingan? Pada kesempatan pertama, Michael sanggup bertahan dengan 133 kotak. Giliran Bruce, ia langsung mencoba 152 kotak. Berhasil, dengan catatan waktunya 4,75 detik.

Itu sajian pertama. Selanjutnya, barangkali tak ada dalam pikiran kita bahwa dengan kotak korek api atau kotak cerutu, nama kita bisa dicatat sebagai orang yang pernah menancapkan rekor dunia.

Dalam kesempatan kedua, Michael ternyata gagal menyamai. Namun, Bruce pun gagal di kesempatan ini untuk mempertahankan rekor, kendati ia menang. Hal lumrah kalau seorang aktor dituntut untuk bisa bermain dalam bebrapa peran. Bagi David Forst, Jan Leighton, aktor panggung, merupakan kekecualian. Sebab, aktor itu telah memainkan sekitar 3.000 karakter di panggung teater. Saksikan saja bagaimana ia berperan sebagai pengusaha, ‘cowboy’, atau pelukis.

Masih bersama David Forst, sebelum melanjutkan acara berikutnya, ia terlebih dahulu memberikan sedikit informasi yang berhubungan dengan sajian yang akan dibawakannya. Yaitu tentang seorang pelayan restoran di Beverly Hills yang bernama Roger Bourban, yang pada tahun 1982 menancapkan rekor dunia membawa botol berisi air di baki dan berjalan sejauh 39 km dengan waktu 2 jam 47 menit, tanpa ada setetes air dalam botol yang tumpah.

Nah, di Coanasey Beer Gardens, dilangsungkan lomba seperti itu. Bedanya, jarak yang ditempuh cuma 10 m. Cuma, botol yang dibawa di baki berjumlah speuluh. Mirip lomba meminggit sendok yang ada kelerrengnya memang. Dan rasanya tak perlu diceritakan banyak tentan gjalannya pertandingan. Jauh lebih menarik kita menyaksikannya sendiri.

Berpindah ke Paris, kita bertemu dengan Monsieur Peru. Orang ini berhasil membuat sepeda terkecil di dunia. Mau tahu ukurannya? Panjangnya cuma enam senti. Sebelumnya ia pernah membuat yang panjangnya 15 senti. Lihatnya rodanya. Kalah besar dari kancing baju. Eh, bagaimana mengendarainya, ya?

Ditulis oleh: Tavip Riyanto

Dok. Monitor – No. 104/II/minggu ke-4 Oktober 1988/26 Oktober-1 November 1988, dengan sedikit perubahan

Komentar

Postingan Populer