BONUS - LINDA KELSEY OGAH MAIN FILM SERI, KARENA DISURUH BIKIN KOPI (BABY GIRL SCOTT, FILM CERITA/TVRI - SELASA, 18 OKTOBER 1988 Pkl: 22.30 WIB)

 
SIAPA bilang kawin dengan pasangan dari dunia yang sama akan menjamin kelanggengan kehidupan rumah tangga? Linda Kelsey menjadi contoh yang gagal itu. Linda pernah muncul dalam tayangan TVRI lewat seri Lou Grant, sebagai wartawati Billie Newman McCavey. Kalau Anda lupa atau sama sekali tak sempat menontonnya, tak apa – lewat film Baby Girl Scott, ia bisa ditemui sebagai nyonya Jean Gelson, seorang pekerja sosial.

Mungkin, bukan latar belakang kehidupan atau minat yang sama yang menjadikan rumah tangganya retak atau abadi. Sebab-sebab lain, mudanya usia, misalnya, bukan tak mungkin yang membayanginya kericuhan itu.

Linda, lahir di Minneapolis, Minnesota, 28 Juli 1948, besar di St. Paul, setelah belajar akting di Guthrie Theater dan beberapa kali memimpin pementasan dan merancang pergelaran di University of Minnesota. Akhirnya menuju altar pelaminan dengan seorang aktor, temannya sestudi.

Untuk menghidupi rumah tangganya, mereka selalu ikut pentas dalam panggung-panggun gyang sekaligus menemani penonton makan malam – istilahnya ‘dinner theatre’ – sebelum akhirnya mereka ingin mengadu nasib di Los Angeles, tahun 1971.

Di Los Angeles, nyatanya belang-bleang kerusuhan rumah tangganya kian kelihatan jelas. Walhasil, mereka pun cerai. Toh, Linda tak mau berlarut-larut dan berlarat-larat dalam kesedihan. Ia kemudian justru makin ingin menggantungkan nasibnya pada gebyarnya Hollywood.

Tentu – sebagaimana yang lain – jalan ke sana tak begitu mudah dilalui. Paling tidak, sebelumnya, ia sempat menjadi pramubhakti (‘waitress’) selama 6 bulan, selain main sandiwara di Los Angeles Music Center terlebih dulu. Kesempatan perama, sebelum nantinya melejit lewat seri Lou Grant (1977), adalah film Eleanor and Franklin, sebagai seorang gundik.

Padahal, waktu itu, Linda sudah hampir frustrasi lantaran tak ada produser dan sutradara yang mengajaknya main. “Aku ogah melamar-lamar, kalu tugasku nantinya hanya bikin kopi untuk pemain utama yang lagi asyik bercengkerama dengan bintang tamu.”

KOPI, KULI. Biar ia jauh hari mengimpikan menjadi aktris, bahkan sejak kecil ia kerap akting sampai menangis betulan di depan cermin, kesukessannya lewat Lou Grant sungguh tak pernah ia bayangkan. “Aku tak paham, kalau diantar jemput dengan limosin, aku harus kasih persenan pada si sopir.”

Kekikukan itulah yang kemudian menjadikannya makin ogah terhadap dunia gemerlap. Maka, untuk mengimbanginya, ia pun menjadi begitu suntuk-konsentrasi terhadap peranannya dalam Lou Grant. Sampai-sampai ada yang bilang, ia asosial, ogah bergaul dalam keseharian. Pada tahun kedua Lou Grant, Linda mulai memikirkan tempat tinggal. Saat itulah, ia jumpa dengan Glenn Strand, yang kemudian menjadi suami dan ayah dari Sophie, (belakangan itu) 4 tahun, dan Margit, (waktu itu) 2 tahun.

Mereka pun membangun sebuah rumah di Martha’s Vineyard, Massachusetts. Jgua akhrinya di Ojai Valley, California, yang sampai saat itu (1988-red) mereka tempati, setelah tempat-tempat lain dijual semenjak Margit lahir. “Biasanya, aktris akan kawin dengan aktor, produser, atau sutradara. Glenn, bukan di antara mereka. Ia hanya kuli.”

Waktu mereka menikah, Glenn memang sedang bekerja sebagai tukang bangunan. 1988, jabatannya sebagai ahli ekologi menempatkannya sebagai penganalisa air. Toh, kejayaan Linda dalam Lou Grant “hanya” berlangsung sampai 1982. Tahun itu, seri ini distop pembuatannya, karena Ed Asner, pemrean Lou, makin memperlihatkan diri sebagai aktivis politik yang cenderung kekiri-kirian.

Patah tumbuh, hilang berganti – memang. Setelah agak putus asa, akhirnya Linda pun dilibatkan main dalam miniseri Nutcracker: Money, Madness and Murder, setelah beberapa lama – untuk mengisi kekosongannya – ia main di teater lokal untuk judul Duet For One. Judul lain pun kemudian ia libati pula seperti Murder She Wrote (di Indonesia diputar ANTV-red) dan Blacke’s Magic, serta The Twilight Zone (di Indonesia ditayangkan RCTI/SCTV-red).

Jadi, akhirnya ia memang seorang aktris. Keinginannya untuk menjadi pengajar – karena orangtuanya keberatan ia mengikuti dunia peran pun, pelan-pelan “tenggelam”.

Ditulis oleh: Veven Sp Wardhana

Dok. Monitor – No. 102/II/minggu ke-2 Oktober 1988/12-18 Oktober 1988, dengan sedikit perubahan

Komentar

Postingan Populer