UCE F. TEKOL (IRAMA INSTRUMENTALIA, TVRI - MINGGU, 30 OKTOBER 1988 Pkl: 18.20 WIB)

 

GAYANYA (waktu itu) masih seperti dulu (70an-red). Rambut berombak, sedikit gondrong, celana jeans, kaos oblong, bersepatu kets. Padahal usianya (waktu itu) hampir berkepala 4. “Gua aja bingung. Kalau jalan sama anak-anak gua, orang ngirain adikku. Pokoknya nggak ada yang percaya.”

Uce, si pencabik bass – tadinya di kelompok Rollies – belakangan itu sering berduaan dengan putranya, yang lebih tinggi darinya. Ke studio atau rekaman di televisi (TVRI-red) pun, si anak selalu nguntit, bisa kelihatan seperti sahabat. Gaya bapak sama anak zaman 1988.

Setelah personil Rollies jalan sendiri-sendiri, Uce juga tak mau diam. Terutama dapur rekaman, terus saja digelutinya. Dari mulai mencipta lagu sampa imengiringi penyanyi. Bahkan pernah ada orang menilai Uce ‘over’ kreasi. Di sana sini ikutan meramaikan rekaman.

Bisa dimaklumi, demi dapur yang harus ngebul. Cabikan bassnya masih seperti dulu (70an-red). Bahkan ia selalu mencoba untuk lebih baik lagi. Untuk itulah dia tambah pengetahuannya dari pendengar permainan bass pemusik-pemusik keren dunia. Jika ada kesempatan lain, menyaksikan pergelaran atau nonton video musik.

Dan kalau ada kesempatan muncul bersama teman-teman Rollies, dia (sampai saat itu) masih utuh seperti dulu (70an-red). Lantas, kok ke mana-mana diikuti anak, Ce? “Namanya juga anak. Pengen juga dong lihat babenya bergaya.”

Ditulis oleh: Hans Miller Banureah

Dok. Monitor – No. 104/II/minggu ke-4 Oktober 1988/26 Oktober-1 November 1988, dengan sedikit perubahan

Komentar

Postingan Populer