BONUS - TALARAGA: "SAFARI DARI TANAH SUNDA. TAPI BUKAN URUTAN KEDUA" (TALARAGA, TVRI BANDUNG - SELASA, 25 OKTOBER 1988 Pkl: 21.30 WIB)
CITA-CITA Teddy Kadi, koordinator artis Safari Jawa Barat,
akhirnya terwujud. Keinginan bikin acara musik di TVRI stasiun daerahnya,
Bandung, terlaksana sejak akhir Oktober 1988 ini. Rutin muncul sekali sebulan,
bertajuk Talaraga, jika diterjemahkan berarti komposisi dan improvisasi.
Materi yang (waktu itu) bakal ditampilkan pada tayangan
perdana ini hampir seluruhnya materi ARS yang pernah ditayangkan TVRI Pusat.
Macam Titi Dwijayati (Titi DJ-red), Aditya, Nia Daniati, A. Rafiq, Janter
Simorangkir, dan Tio Fanta Pinem. Selain mereka masih ada nama Spirit, Gina
Kasmiri, Dewi Eliana, dan Harry Mukti. Lantas lawaknya diisi grup Glamor, Gerak
Lagu dan Humor, pimpinan Atang Warsita.
Pupung, yang dipercaya jadi pengarah acara, (perkiraan waktu
itu) tampaknya masih punya kesempatan banyak untuk berdialog dengan kru maupun
koordinator acara. “Kami akan budayakan cara seperti ini. Mendiskusikan satu
per satu lagu yang bakal muncul. Dengan begitu, gambar yang bakal digarap punya
hubungan dengan lagu yang mengalun,” tutur Tetty Kadi.
Paket ini sendiri merupakan kerjasama antara Persatuan Artis
Safari Jawa Barat dengan pihak TVRI, yang langsung diketuai kepala stasiunnya, Drs.
Gunawan Subagio. Talaraga memang bukan ARS kedua setelah yang disiarkan pusat
(TVRI Jakarta-red). Stasiun daerah lain macam Yogyakarta dan Surabaya telah
mendahului sebelumnya.
Bagi TVRI Bandung ini menjadi usaha yang punya nilai. Selam aitu paket-paket yang ditayangkan selalu terbatas pada waktu. Sementara pemirsa di wilayahnya bisa dengan leluasa menyaksikan tayangan dari TVRI Pusat. Maka jika tidak diimbangi dengan tayangan bermateri jitu, barangkali pemirsanya tetap saja mengabaikan.
Dalam dua bulan (belakangan itu) ini, dua paket acara musik telah digarap. Satu di antaranya, Tembang Cantik, (waktu itu) telah disiarkan. Kira-kira yang diinginkan membuat seperti Selekta Pop. Direktur Televisi, Drs. Ishadi SK, M. Sc., pernah berpesan agar artis-artis di kota Bandung berpartisipasi penuh dalam acara televisi stasiun daerahnya (TVRI Bandung-red). “Faktor kedekatan dengan Jakarta bisa mempengaruhi. Tapi kalau acara lokal bisa bagus, pasti pemirsanya tertarik.”
Dari sisi gambar, bisa jadi (perkiraan saat itu) Talaraga cukup menjanjikan, apalagi selain penggunaan studio baru TVRI Bandung (waktu itu), dengan menggunakan 4 kamera, mereka juga mau mencoba pengambilan inset di luar. Cuma kalau materi persis seperti yang ditayangkan ARS atau ARN Pusat, barangkali ada pengaruhnya juga. Apalagi waktu siaran cukup dekat. ARS disiarkan minggu pertama dan ARN minggu ketiga tiap bulan. Lantas Talaraga muncul tiap minggu keempat.
Ditulis oleh: Hans Miller Banureah
Dok. Monitor – No. 104/II/minggu ke-4 Oktober 1988/26 Oktober-1 November 1988, dengan sedikit perubahan
Komentar
Posting Komentar