ZOOM - MENYAMBUT INDONESIA EMAS DAN HUT TELEVISI SEKALIGUS

 

MENYAMBUT Indonesia Emas (50 tahun Indonesia Merdeka), stasiun-stasiun televisi (TVRI, RCTI, SCTV, Indosiar, ANteve, TPI-red) pun tak mau ketinggalan, menyajikan acara-acara khusus dan tentu saja menarik. Apa saja yang mereka sajikan? Banyak. CITRA mencoba menyajikan beberapa gambaran acara sebagai panduan.



ANTEVE (Andalas Televisi)

BIOLA BANGSAKOE

Sinetron yang ditayangkan ANteve khusus untuk Indonesia Emas. Ditayangkan tanggal 7, 8, 10, 11, 12, 13 dan 14 Agustus 1995 pukul 20.00-21.00, sinetron arahan Judy Subroto ini menuturkan perjalanan panjang perjuangan rakyat Indonesia.

Mulai dari sumpah Palapa oleh Gajahmada, perang Diponegoro, pergerakan DR. Sutomo, hingga ihwal terciptanya lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh W.R. Supratman. Sinetron ini antara lain berbintangkan Yatie Surrachman, Putu Wijaya, Agus Kuncoro, dan Bagong Kussudiardjo.

BINCANG WANITA (RABU, 16 AGUSTUS 1995 Pkl: 20.00 WIB)

Paket ‘talkshow’ berdurasi 60 menit ini mengangakt masalah seputar nilai-nilai yang (waktu itu) mulai banyak bergeser. Wanita yang semual dikenal lebih banyak sebagai ibu rumah tangga, (belakangan itu) sudah banyak yang modern, berdikari dan bahkan bersaing dengan kaum laki-laki.

Terutama di kota besar, banyak pro kontra soal perempuan yang menjadi profesional dan ibu rumah tangga sekaligus. Bincang studi kasus yang dipandu Tika Bisono ini mengambil tema Wanita Karir. Mungkinkah? 

NEGERI EMAS (KAMIS, 17 AGUSTUS 1995 Pkl: 21.33-23.00 WIB)

Paket ‘variety show’ ini merupakan kerjasama ANteve dengan perusahaan rekaman Musica Group. Selama 90 menit plus iklan, 50 artis kondang tampil membawakan lagu-lagu kebangsaan yang khusus diciptakan untuk Indonesia Emas. Beberapa di antara mereka (Novia Kolopaking, Iwa K, dan Yanni Libels) juga (waktu itu) akan membacakan puisi-puisi pemenang lomba puisi yang digelar ANteve baru-baru itu.

Selain itu, paket ini juga (waktu itu) akan menuturkan tentang perjalanan 50 tahun perkembangan musik tanah air. Di bagian ini (waktu itu) akan ada komentar-komentar dari mereka yang memang berhak berkomentar seperti H. Mutahar, Gesang, serta sejumlah pengamat. Deretan panjang artis papan atas ini hanya akan tampil di ANteve pada puncak perayaan. Begitu ANteve memberi garansi.

MENYAMBUT INDONESIA EMAS DENGAN ACARA EMAS


ANTEVE (Andalas Televisi): BINCANG ANAK MUDA (JUMAT, 18 AGUSTUS 1995 Pkl: 20.00 WIB)

Jika dulu (jauh sebelum 90an-red) pemuda (era 40an-red) berjuang, pelajar 90an malah berkelahi. Gejala itulah yang dituangkan dalam ‘talkshow’ yang mengetengahkan tema Yang Muda Yang Tawuran.

Dengan gaya pembahasan konflik, Tika Bisono kembali “menengahi” pembicara yang terdiri dari mereka yang merasakan sendiri (akibat) perang antar sekolah itu. Penonton punya hak yang sama untuk bicara. Mungkin hal itulah yang membuat ‘talkshow’ ini jadi lebih hidup, lebih natural dengan sistem ‘rolling’. Begitu janji, Nara sang produser.


INDOSIAR: “RANGKAIAN TAYANGAN INDONESIA EMAS”


Mulai Minggu (13/8/95), Indosiar bersiaran 24 jam. Banyak acara yang digelar dalam tayangan 24 jam selama 7 hari tersebut. Dari jadwal sebagian besar merupakan jenis tayangan tradisional.



Sebut saja misalnya Wayang Banyumasan: Peyang dan Penjol (4 jam), Wayang Orang Prambanan (4 jam), Ketoprak Siswobudoyo (5 jam), Ludruk RRI Surabaya (5 jam), Lenong Betawi Setia Warga (4 jam), Wayang Kulit: Ki Timbul Hadiprayitno (8 jam), Wayang Kulit: Ki Manteb Sudarsono (7 jam), dan Wayang Bali (3 jam).



SCTV (Surya Citra Televisi Indonesia): GELORA SAMUDERA (TIAP RABU Pkl: 19.30 WIB)

Dion (Sudiono), putra seorang kontraktor terkenal, Ir. Pramono tak mengikuti keinginan orangtua, yang maunya menyekolahkannya ke luar negeri. Dia malah masuk akademi angkatan laut. Orangtuanya tak setuju, bahkan tak memberikan surat izin orangtua sebagaimana lazimnya orang masuk ABRI.

Untung sekretaris ayahnya mau membantu, menyelipkan surat Dion di antara surat-surat yang akan ditandatangani. Meski hasilnya, setelah ketahuan sang ayah marah-marah dan memberhentikan sang sekretaris. Meski tak mendapat dukungan dari orangtua, Dion masih dapat dukungan dari Diana Sudrajat, putri seorang perwira angkatan laut, pacar Dion.

Dion berhasil menyelesaikan pendidikan AL dengan baik. Keberhasilan ini mengubah pandangan orangtuanya, yang tadinya tidak suka malah bangga. Masalah yang kemudian dihadpi Dion adalah, dia punya rival dalam beruusan dengan Diana. Di sisi lain, Diana juga punya rival dalam berurusan dengan Dion.

ARUNG SAMUDERA (SCTV – SENIN, 7 AGUSTUS 1995 Pkl: 10.30 WIB)

Stasiun televisi satu ini menayangkan secara langsung ‘start’ lomba kapal layar tiang tinggi dari kapal pesiar dari Pelabuhan Benoa, Bali menuju Tanjung Priok, Jakarta. Yang menarik adalah SCTV sendiri punya kapal layar yang ikut sebagai peserta lomba.

Ditulis oleh: Ferry “Pey” Ferdinand, Remy Soetansyah, Aris Muda Irawan, Hans Miller Banureah

Dok. Citra – No. 280/VI/7-13 Agustus 1995, dengan sedikit perubahan

Komentar

Postingan Populer